Sabtu, 08 Maret 2014

WADUK SIMAN, KEPUNG, KEDIRI..(TERJANGAN LAHAR DINGIN GUNUNG KELUD LUMPUHKAN WADUK SIMAN)


INFORMASI PALING LENGKAP TENTANG WADUK SIMAN, KEPUNG, KEDIRI


Waduk siman lokasinya berada di desa Siman kecamatan Kepung kabupaten Kediri. waduk ini dibangun sekitar tahun 1971 dengan menempati wilayah seluas 50,000 m2, memiliki kedalaman rata-rata 3.50 m. Adapun kapasitas volume  yang bisa ditampung waduk Siman yakni sebesar 187,000 m3.

Untuk proses suplai air ke waduk Siman ada dua cara yang bisa digunakan, yang pertama proses suplai air secara normal, dimana suplai air waduk berasal dari outflow PLTA Siman yang disalurkan menuju Taillrace untuk kemudian air dialirkan melewati saluran sipon (saluran Sipon adalah saluran air yang berbentuk terowongan yang jalurnya melewati bagian bawah sungai Kalikonto) untuk kemudian air mengalir mengisi waduk Siman.

Kemudian cara yang kedua yaitu pengisian waduk dari suplai aliran air Kalikonto, hal ini dilakukan jika PLTA Siman tidak beroperasi, dimana Outflow PLTA Mendalan yang sedianya ditampung di KTH untuk operasional PLTA Siman langsung dibuang ke saluran limpas menuju Kalikonto. kemudian air dari Kalikonto dibendung untuk kemudian dimasukkan lagi ke Taillrace PLTA Siman dan masuk ke Sipon lalu air mengalir mengisi waduk Siman.

Perlu diketahui disini, Taillrace PLTA Siman adalah saluran pembuangan air yang telah digunakan untuk memutar turbin PLTA Siman. Taillrace ini memiliki 4 buah pintu. berikut saya gambarkan denah Waduk Siman secara sederhana.

Yang pertama saluran pintu sisi utara fungsinya mengalirkan air langsung ke kalikonto,atau sebaliknya dari kalikonto ke Taillrace.

Saluran yang kedua saluran tengah yaitu saluran sipon yang berbentuk terowongan dengan diameter 1.80 m, saluran ini dibangun pada tahun 1967 fungsinya mengalirkan air dari Taillrace menuju waduk.

Sedangkan saluran sebelah selatan letaknya berhimpit alias berdekatan saya beri nama saluran sipon selatan, juga berbentuk terowongan dengan diameter 1m dengan jumlah dua buah, dibangun pada tahun 1954, fungsi saluran sipon ini sama dengan saluran sipon tengah yaitu untuk mengalirkan air dari Taillrace menuju waduk Siman.

 Adapun besarnya debit air yang mampu dialirkan ke waduk yaitu sekitar 13500 liter/detik jika PLTA Siman beroperasi pada beban 9mw.

 Waduk Siman memiliki tiga buah pintu saluran irigasi yaitu; saluran pintu sebelah timur bernama pintu Lemurung, memiliki kapasitas sebesar lebih kurang 6 m3, pintu ini fungsinya untuk mengalirkan air dari waduk Siman menuju saluran Rafting kasembon selanjutnya menuju ke saluran pengairan daerah Jombang.

 yang kedua pintu sebelah barat, namanya pintu Serinjing, memiliki kapasitas lebih kurang sebesar 4 m3, pintu ini berfungsi untuk mengalirkan air dari waduk Siman menuju saluran irigasi daerah Juwah untuk selanjutnya menuju pare Kediri.

Pintu yang ke tiga yaitu pintu sebelah utara, memiliki kapasitas 2 m3, saluran ini berfungsi untuk mengalirkan air dari waduk Siman menuju saluran irigasi daerah lokal sekitar waduk semisal daerah sukosari, Ngaglik, Kacangan dan daerah sekitarnya.

Waduk Siman memiliki peranan yang sangat vital bagi pertanian wilayah Kediri, Jombang dan Malang, karena Waduk ini mengayomi lahan pertanian seluas lebih kurang 23.000 hektar. termasuk sebagai menyuplai jalur Rafting Kasembon yang menjadi obyek wisata andalan warga Kasembon khususnya dan Kab Malang pada umumnya. Selain itu aliran air waduk Siman yang menuju wilayah pengairan Jombang juga bermanfaat untuk  pabrik gula Tjoekir Jombang. Dari sini bisa disimpulkan bahwa waduk Siman memegang peranan vital dalam rangka menggerakkan  pertumbuhan roda ekonomi bangsa.



Pada saat terjadi lahar dingin dampak  dari letusan gunung Kelud yang menerjang aliran Kalikonto pada hari selasa tanggal 18 Pebruari 2014 mengakibatkan terseretnya material-material lahar dingin yang sebagian besar berupa bebatuan dan pasir dalam volume yang sangat banyak masuk kedalam waduk, hal ini mengakibatkan fungsi waduk Siman sebagai pengayom saluran irigasi menjadi lumpuh total.

saluran Taillrace PLTA Siman yang berfungsi sebagai saluran penghubung aliran air dari Turbin ke Waduk Siman penuh sesak dengan material pasir dan bebatuan, pun demikian dengan kondisi saluran sipon juga tertutup dengan pasir dan kekiril, kondisi geografis kalikonto yang tadinya dibawah Taillrace bahkan kini permukaannya menjadi naik, hal ini mengakibatkan jika saluran Pintu Utara Taillrace dibuka maka air kalikonto justru akan masuk merendam Taillrace. Nasib waduk Siman sendiri tak kalah tragis, waduk terisi dengan pasir hingga nyaris penuh. lebih-lebih untuk posisi pintu saluran Lemurung terganjal batu besar dan penuh pasir.

sampai saat ini 23 hari pasca erupsi Gunung Kelud, kondisi Waduk Siman belum pulih seratus persen, pintu sipon 2buah yang sisi selatan masih tertutup material lahar dingin, kemudian saluran pintu-pintu irigasi Waduk belum bisa mengalirkan air secara maksimal, terutama pintu saluran Lemurung yang kondisinya paling parah diantara pintu-pintu lainnya. tentu saja hal ini bisa berdampak pada pola operasional unit Pembangkit PLTA Siman, karena waduk tidak mampu menampung outflow PLTA Siman secara penuh, dan jika dialirkan langsung menuju Kalikonto  hal ini dikuatirkan justru akan menyebabkan aliran air Kalikonto  masuk ke tailllrace. oleh karena itu sampai saat ini operasi PLTA Siman di setting pada beban 3mw, atau sekitar 4,5 m3  air yang menuju waduk PLTA. Sambil menunggu proses perbaikan waduk agar bisa beroperasi secara maksimal dalam hal ini pihak Pembangkit Listrik Jawa Bali, Pihak Jasa Tirta Malang serta pihak Pengairan kab Kediri bekerja sama bahu membahu dalam menormalkan peranan waduk dan semoga semuanya bisa kembali normal seperti sedia kala. Aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar