Selasa, 10 Desember 2013

Pengurasan Waduk PLTA Siman

          Kalau kita mendengar orang mencuci piring, ato orang mencuci panci biar bersih kinclong mungkin itu hal biasa, tapi kalau kita mendengar orang mencuci waduk baru itu luar biasa, mungkin yang ada dalam pikiran kita "lhoo kok.?". yuppss.. ini adalah proses mencuci waduk dalam artian yang sebenarnya.
      
         Seperti halnya piring dan panci, waduk PLTA Siman juga perlu dicuci biar bersih, sebab dalam proses operasionalnya banyak sekali kandungan sedimen-sedimen yang berupa lumpur dan pasir terbawa masuk ke dalam aliran air yang lama-kelamaan menumpuk tinggi, jika hal ini dibiarkan tentu saja bisa mempengaruhi pola operasional pembangkitan Listrik. elevasi air akan menjadi berkurang sehingga dampaknya  beban MW yang dihasilkan juga kurang maksimal. untuk itulah PLTA Siman mengadakan pengurasan waduk tiap   tahunnya guna pembersihan sedimen.

           Waduk atau di tempat saya biasa disebut kolam tando harian (KTH) PLTA Siman didesain sedemikian rupa sehingga dalam hal pemeliharaan sudah direncanakan dengan detail. berbeda dengan waduk-waduk PLTA yang ada pada umumnya, KTH PLTA Siman bisa dibersihkan sedimennya sampai tak tersisa, hal ini dikarenakan desainnya, yang mana waduk dibagi menjadi dua sisi, anggap saja sisi A dan sisi B. antara sisi A dan sisi B terdapat sekat memanjang yang memiliki pintu berjumlah 23buah, pintu-pintu tadi berfungsi sebagai penggelontor pasir. pada saat  dilakukan pengerukan sedimen, unit pembangkit pun tetap bisa beroperasi menggunakan sisi satunya pada saat penggelontoran.

         Pekerjaan pengurasan sedimen biasanya dilakukan pada bulan november atau desember, dan perlu diketahui, hanya dalam setahun sedimen yang sebagian besar berupa pasir terkumpul sangat tinggi sekali, jika seandainya saja pasir-pasir tersebut kita gunakan untuk pembangunan rumah tentu saja rumah yang bisa dibangun jumlahnya  sangat banyak sekali, namun berhubung dalam pekerjaan ini yang menjadi titik beratnya adalah pembangkitan, maka pasir-pasir tersebut dibuang melalui saluran drainage yang langsung menuju ke sungai.

                                            Tumpukan sedimen KTH sebelum dibersihkan


                                                             Pembersihan sedimen


                                                    Proses Pembersihan sedimen


                                               Kondisi  KTH/ Waduk yang telah dibersihkan




Senin, 09 Desember 2013

Suroan PLTA Siman

  .  Ada satu tradisi unik di PLTA Siman yang mungkin tidak dimiliki oleh PLTA manapun di Dunia ini, saya bukan bicara masalah standart operasional prosedur yang menjadi acuan para operator dalam mengoperasikan Pembangkit, atau tentang preventif rutin yg biasa dilakukan para teknisi yg  diberi simbol 7D,28D atau 64D. Sama sekali bukan!!! Tapi saya membicarakan  tentang suatu tradisi di PLTA Siman yng sudah berjalan turun temurun dari dahulu dan sampai saat ini masih tetap dilestarikan, kebudayaan tersebut biasa disebut "Suroan" karena dilakukan tiap bulan Suro tepatnya jatuh pada hari jumat pahing.

        Di Sini semua karyawan tanpa terkecuali, mulai kepala PLTA sampai cleaning servis dianjurkan membuat minimal satu buah tumpeng kalau mksimalnya tidak terbatas, tumpeng-tumpeng tersebut dikumpulkan di PLTA Siman. karena setiap karyawan mengeluarkan tumpeng, jadi tumpeng yang terkumpulpun jumlahnya sangat banyak.

      Setelah itu PLTA Siman mengundang warga yang tinggal di sekitar PLTA untuk melakukan doa bersama. Lokasinya biasanya di ruang generator PLTA Siman.  Adapun tujuan dari doa bersama ini adalah ngerab barokah dengan harapan muda-mudahan PLTA Siman di beri klancaran dan keselamatan, baik itu unit pembangkitnya maupun para kryawannya. selain itu yang tak kalah pentingnya adalah mudah-mudahan dengan adanya tradisi semacam ini bisa terjalin semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin antara warga sekitar dengan PLTA Siman.


                                                       Power House PLTA Siman


 Acara Doa bersama di PLTA Siman


                                       hampir sebagian besar warga sekitar PLTA berdatangan


                    Proses setor tumpeng, sambil menunggu tumpeng-tumpeng yang lain dikirim karyawan PLTA