Kamis, 24 Oktober 2013

CINTA SEJATI YANG TELAH BERLALU* (CERPEN SEDIH MENGHARUKAN)

Malang 15 Otober 2012

Malam semakin larut, sang rembulan menyembunyikan wajahnya di balik awan yang kebetulan hari itu muncul meskipun belum memasuki musin penghujan, suara gemirisik kelalawar berterbangan mengelilingi pohon mangga yang ada di depan kontrakanku, jam dinding di kamar menunaikan tugasnya dengan terus-menerus berputar tanpa henti-hentinya, bunyi suara yang di hasilkan menambah heningnya suasana malam itu, akupun terhanyut dalam hening malam itu.

Di kamar kontrakan tua yang seolah hendak runtuh tempatku melepas lelah dan penat setelah seharian bergelut dengan pekerjaan. entah kenapa tiba-tiba pikiranku terlempar jauh ke masah kecilku dulu. Saat dimana aku masih tinggal bersama orang tua,nenek dan saudara-saudaraku. Rasanya aku rinduuuu sekali dengan mereka semuanya.., terutama nenekku yang baik hati, yang selalu membelaku dikala ortuku memarahiku, yang selalu sabar menghadapi kenakalanku dan saudara-saudaraku. Bisa dikatakan dialah orang yang paling pengertian sedunia denganku. Aku sangat beruntung punya nenek sebaik dia. Dulu waktu aku masih kerja di Tangerang dan kebetulan waktu mudik lebaran pulangnya telat sehari, Dia terus mengurung diri dalam Mushola tak henti-hentinya berdo’a untuk keselamatanku, aku jadi terharu saat Mbah Nafseh tetangga dan teman ibadah nenekku menceritakan hal ini padaku.

Sebenarnya aku ingin merencanakan liburan ke kampung orang tuaku minggu ini untuk melepas rindu yang sangat mendalam dan untuk sowan ke nenekku, tapi mengingat istriku yang sedang hamil muda akupun tak tega melihat dia melakukan perjalanan jarak jauh, aku kuatir nanti ada apa-apa dengan kandungannya, akhirnya akupun hanya bisa memendam rasa rinduku pada mereka semua.

Dalam keheningan itu tiba-tiba ponselku berbunyi, aku lihat ternyata ada sms masuk. Pesan itu dari kluargaku di kampung.
 wahhh.. cepet banget connectnya, rupanya frekuensinya sama ne hehe…, sini merasa rindu, ehh.. kluarga di kampung da mz, aku yakin mz itu dari Bpk/Ibuku, Pengeran katonku ini feelnya tajem bgt, sering waktu masih kost dulu dia tiba-tiba telpon nanyain apakah aku sedang sakit, aku jwb kalo aku sehat bgt ne abis jogging, pdhl msh dibalik selimut krn kena demam semalaman .

Dengan bermalas-malasan aku baca sms dari keluargaku, dia menanyakan keadaanku dan istriku, tapi yang membuat aku terkejut ada kabar kalo nenek sedang sakit dan sedang menjalani rawat-inap d rumah sakit. Aku jadi berfikir, sakit apa gerangan nenekku, soalnya kemarin-kemarin dia sehat-sehat aja.

Akupun menelpon kluargaku untuk menanyakan keadaan nenek. Lama terdengar nada sambung tapi tidak ada yang mengangkat, begitu telpon terangkat aku legahhh ahhh.., tp waktu suara diseberang telpon menjawab aku jadi kaget kok… suaranya asing banget..???, dan ketika aku lihat ponselku aku baru nyadar ternyata aku salah sambung, yang aku hubungi bukan keluarga di rumah, tapi Kepala PLTA tempatku bekerja, daripada bengong mau ngomong apa? Akhirnya secara spontan aku minta ijin besok tidak masuk kerja lantaran njenguk kluarga yang sakit, untungnya dia member ijin padahal biasanya peliiiiiiiiiit banget kalo dimintai ijin gak masuk kerja, alasan kamu masih ada tugas ini lah, tugas itu lah..

Keesokan harinya kupacu sepeda motorku mluncur pulang, sengaja aku tidak membawa istriku karena kuatir akan kehamilannya, aku arahkan kendaraanku langsung menuju rumah sakit tempat nenek dirawat, sesampai di sana aku liat Bulek wati sedang kedapatan giliran menunggu nenekku, aku persilahkan Bulek keluar nyari angin soalnya nenek da aku temeni.

Yang agak heran kok nenek wajahnya ceria banget yaaa..? gak kayak orang sakit, dia tersenyum melihat kedatanganku. Aku duduk di sebelahnya, nenek menanyakan kabarku dan kabar istriku, aku jawab kalo kami baik2 saja, kemudian dia pun banyak cerita,,, cerita tentang aku, cerita orang tuaku.., jadi kayak waktu kecil mau tidur dulu, dia memang sering memberi cerita pengantar tidur. Aku mendengarkan ceritanya dengan khusuk dan haru. Di tengah ceritanya tiba-tiba dia bilang merasakan sakit di perutnya, tangaku dipegangnya dan di dituntunnya ke sekitar daerah livernya, “ini lho Fen yang sakit,..” dia berujar padaku, seketika itu tanganku jadi bergetar, hawanya jadi merinding sekali, suasana kamar jadi mencekam, aku lihat nenekku nafasnya tersengal-sengal sambil berucap “Allah…,Allah…, Allah..,”
Aku langsung panic dan bergegas lari mencari suster jaga, suster yang jaga sedang menangani pasien di sebelah, aku bilang ke suster kalau nenek saya merasakan sakit, suter bilang “sabar sebentar ya pak,..’. karena kurang puas dengan jawaban suster.. aku bentak suster tersebut dengan keras hingga akhirnya dia tergopoh-gopoh, “iya iya iya pak akan saya periksa..”,

Aku dan suster berlari menghampiri nenekku, aku liat nenekku kesakitan sambil bilang “Allah.., Allah..,Allah…, aku peluk nenekku sementara suster memeriksanya, aku tidak mau membacakan syhadat di telinganya karena menurutku hal itu hanya untuk orang yang mendekati ajal, sedangkan nenekku barusan tertawa, bercerita, dan aku yakin nenekku akan sehat kembali.

Aku tetap memeluk nenekku, dan nenekku tetap berucap “Allah…,Allah…,Allah…” semakin lama ucapannya terdengar semakin lirih dan semakin lirih…, hingga akhirnya….

ucapan itu tidak terdengar sama sekali…

Hening seketika suasana ruangan itu,

Dan bagaikan tersambar petir di siang hari, sang suster berucap Inalillahi Waina illahi Rojiun. Seketika tubuh terasa lemas, aku seakan-akan tak percaya orang paling baik hati sedunia dalam hidupku telah tiada.

Hari itu tepatnya tanggal 15 Juli 2010,
Dan kini… setelah 2 tahun kepergiannya aku masih sering merasakan seolah-olah dia masih hidup dan menemaniku. Selamat jalan Nenekku tersayang… malam ini cucumu ini benar-benar rindu dan teringat akan semua kebaikan-kebaikanmu, semoga amal ibadahmu di terima Allah Swt.dan mendapat ampunanNYA.
Aamiin…

Minggu, 20 Oktober 2013

Nasib Lamongan Plaza yang Tragis

 Sungguh tragis nasib satu2nya mall yg ada di Lamongan ini. Bagaimana tidak, di bangun dengan menghabiskan dana yg tidak sedikit, Mall yg digadang2 bisa menjadi icon kota Lamongan ini malah terbengkalai sepi tanpa pengunjung.


    Seperti yang terjadi malam minggu kemarin, hasrat di hati ingin ngabuburit ngabisin malam mingguan bareng keluarga dengan jalan2 d Mall buat refrehsing tapi yang di dapat sungguh jauh dari perkiraan.


    Begitu masuk mall perasaan ganjil sudah mulai mendera saat mendapati mall yg dalam suasana sepi. awalnya saya sih berpikiran mungkin cuma gerai ini saja yang sepi pengunjung, gerai yang lain mungkin masih ada yg ramai, sayapun moving ke gerai yang lainnya namun kondisinya tidak jauh lebih baik. Lantai dasar hanya dua gerai yang buka yang lain tutup. Penasaran dengan kondisi yang terjadi sayapun naik menuju lantai dua, di lantai dua malah cuman satu gerai aja yang buka, pada saat masuk, saya dan keluarga merupakan satu2nya pengunjung yang ada di gerai tersebut. Sempat iba melihat karyawan2 yang jaga cuman bengong tanpa aktifitas sambil terpancar jelas rasa sedih di wajah2 mereka.

    Seumur2 saya yg hobby blusukan ke mall2 baru kali ini nemuin mall yg sepinya minta ampun, kuburan aja kalah sepi. Lha wong di kuburan aja masih mending ada suara jangkrik, katak, kalo disini suasanae bener2 sepi bgt..!!!.
Tanpa kenal menyerah saya lanjutin perjalanan ke lantai tiga tempat mainan dan game, ternyata lantai satu,dua dan tiga memiliki tingkat kekompakan "sepi" yang sangat padu. Ini terbukti pada saat saya mencapai lantai tiga, dari sekian buanyak tempat mainan dan game cuman nyantol satu orang konsumen, di tambah anak saya yg ngrengek minta naik odong2 jadi jangkep ada dua konsumen  "kesepian" yg sedang menikmati wahana permainan.


 Entah mengapa melihat pemandangan seperti itu tiba-tiba hati ini merasa iba sekali. Sungguh ironi.. Mall yang dirancang sebagai pusat perbelanjaan warga Lamongan dan sekitarnya bukan hanya "mati suri" tapi sudah mengalami "sakaratul maut". Saya hanya bisa berharap dan berdo'a md2an bisa terselamatkan.








Minggu, 13 Oktober 2013

PLTA SUTAMI (PT Pembangkitan Jawa Bali, PT PJB, Unit Pembangkitan Brantas, Karang Kates Malang)



         Di resmikan pada hari selasa, tanggal empat, bulan September tahun 1974 oleh Presiden  Republik Indonesia yang ke dua, Bpk Soeharto,  kemudian sebagai penghargaan dan rasa terima kasih kepada almarhum Prof.DR.IR Sutami atas jasa-jasanya dalam pembangunan Nasional, maka pada tanggal 16 April tahun 1981 nama Sutami disematkan dan melekat menjadi nama PLTA tersebut  hingga kini.




       Memanfaatkan air dari bendungan Karangkates yang memiliki type waduk Rock Fill dengan kapasitas bendungan  343.000.000 M3, dimana tercatat HWL (high water level)nya 272,50 MTR, dan LWL (low water level)  246 MTR, PLTA Sutami bisa menghasilkan daya sebesar 3x35MW, dan merupakan PLTA dengan daya terbesar di lingkungan unit Pembangkitan Brantas. 


     PLTA Sutami terdiri dari tiga unit Pembangkit, unit 1 dan unit 2 mulai beroperasi tahun 1973, sedangkan unit 3 mulai beroperasi pada tahun 1974. Ketiga unit pembangkit ini memiliki jenis yang sama yaitu type Francis dengan putaran nominal sebesar 250 RPM. Untuk Katup induknya disematkan Inlet valve dengan jenis Butterfly oil pressure Hydroulic, sedangkan yang bertugas menjabat pengatur putaran  agar tetap berputar pada nilai putaran nominalnya dipangku oleh governor yang memiliki type Elektrik mekanik hasil pabrikan Toshiba.









        Penulis sendiri bersyukur pernah merasakan beberapa kali ikut terlibat dalam kegiatan Major Overhoul PLTA Sutami, dimana dalam proses ini dilakukan perbaikan-perbaikan dan inspeksi secara besar-besaran sehingga dilaksanakan pembongkaran secara total mulai dari  bagian paling atas (lampu indicator) sampai bagian paling bawah yaitu Runner. Sedangkan untuk inspeksi tahunan atau yang biasa dikenal dengan “Annual inspection” hampir tiap tahun penulis juga ikut terlibat.