Di resmikan pada hari selasa, tanggal empat, bulan September
tahun 1974 oleh Presiden Republik
Indonesia yang ke dua, Bpk Soeharto,
kemudian sebagai penghargaan dan rasa terima kasih kepada almarhum
Prof.DR.IR Sutami atas jasa-jasanya dalam pembangunan Nasional, maka pada
tanggal 16 April tahun 1981 nama Sutami disematkan dan melekat menjadi nama
PLTA tersebut hingga kini.
Memanfaatkan
air dari bendungan Karangkates yang memiliki type waduk Rock Fill dengan
kapasitas bendungan 343.000.000 M3, dimana
tercatat HWL (high water level)nya 272,50 MTR, dan LWL (low water level) 246 MTR, PLTA Sutami bisa menghasilkan daya sebesar
3x35MW, dan merupakan PLTA dengan daya terbesar di lingkungan unit Pembangkitan
Brantas.
PLTA Sutami terdiri dari tiga unit Pembangkit, unit 1 dan
unit 2 mulai beroperasi tahun 1973, sedangkan unit 3 mulai beroperasi pada
tahun 1974. Ketiga unit pembangkit ini memiliki jenis yang sama yaitu type
Francis dengan putaran nominal sebesar 250 RPM. Untuk Katup induknya disematkan
Inlet valve dengan jenis Butterfly oil pressure Hydroulic, sedangkan yang
bertugas menjabat pengatur putaran agar
tetap berputar pada nilai putaran nominalnya dipangku oleh governor yang
memiliki type Elektrik mekanik hasil pabrikan Toshiba.
Penulis
sendiri bersyukur pernah merasakan beberapa kali ikut terlibat dalam kegiatan
Major Overhoul PLTA Sutami, dimana dalam proses ini dilakukan perbaikan-perbaikan
dan inspeksi secara besar-besaran sehingga dilaksanakan pembongkaran secara
total mulai dari bagian paling atas
(lampu indicator) sampai bagian paling bawah yaitu Runner. Sedangkan untuk
inspeksi tahunan atau yang biasa dikenal dengan “Annual inspection” hampir tiap
tahun penulis juga ikut terlibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar