Senin, 23 Juni 2014

MONUMEN KRESEK MADIUN. MENGENANG KEGANASAN PKI 1948 MADIUN



Setelah berjibaku dengan pekerjaan Major Overhoul PLTA Golang, akhirnya dikesempatan hari-hari akhir masa Overhoul kami masih bersyukur bisa menyempatkan jalan-jalan berkunjung ke sebuah monumen yang bersejarah yang kebetulan lokasinya tidak terlalu jauh dengan PLTA Golang, namanya Monumen Kresek, suatu monumen yang sengaja dibangun guna mengenang kekejaman PKI yang terjadi di madiun pada tahun 1948.

Monumen Kresek dibangun dari tahun 1987 selesai pada tahun 1991 di atas tanah seluas 3.3 Ha. Terletak 8 km ke arah timur kota Madiun, tepatnya di desa Kresek kec Wungu, Kabupaten Madiun.
Monumen ini diresmikan pada tanggal 10 Juni 1991 oleh gubernur Jawa Timur saat itu Bpk H Seolarso.

Begitu memasuki area Monumen, seketika bayangan kekejaman PKI tahun 1948 seakan  terlintas di depan mata. sebab kita seolah-olah dibawa kembali  ke masa dimana kejadian tersebut sedang berlangsung, lebih-lebih monumen tersebut menggambarkan saat-saat proses pembantaian peristiwa sadis itu terjadi.
seperti misalnya..  bangunan patung yang paling atas yang berada di area monumen Kresek, menggambarkan patung Muso sang pemimpin pemberontakan PKI sedang membawa pedang yang ingin memenggal kepala Kyai yang dikenal dengan nama Husen, Kyai Husen adalah seorang Kyai yang arif dan bijak, beliau juga sebagai anggota DPRD Madiun tahun 1948.


Di sebelah barat barat bangunan patung Muso ada bangunan relief yang menggambarkan proses pemberontakan yang dilakukan oleh PKI sekaligus penumpasannya, penumpasan PKI dilakukan oleh divisi Siliwangi  dipimpin oleh Kolonel Sadikin dan divisi Jawa Timur di pimpin oleh Kolonel Sungkono.


Di sebelah timur Patung Muso ada bangunan patung anak-anak korban PKI yang menuntut bela kepada pemerintah RI agar menumpas kegiatan PKI di Madiun



Undak-undak masuk monument menunjukkan tanggal 17-08-1945 sebagai hari kemerdekaan RI.
Di dekat pintu masuk sebelah selatan juga terdapat Prasasti batu ukiran nama-nama prajurit TNI Polri, Pamong Praja, Tokoh Masyarakat dan Guru  yang menjadi korban keganasan PKI.
adapun nama-nama Toko Tersebut adalah:
1. Kol Marhadi
2. Letkol Wiyono
3.Insp. Pol. Suparbak
4. May Istiklah
5.R.M Sarojono ( Patih Madiun)
6. Kyai Husen, Anggota DPRD kab Madiun
7.Mohamad (Pegawai dinas kesehatan)
8. Abdul rohman (Asisten Wedono)
9. Sosro Diprodjo (Staff PG Rejo Agung)
10. Suharto (Guru sekolah pertanian Madiun)
11. Sapirin ( Guru sekolah Budi Utomo Madiun)
12. Supardi ( Wartawan Free lance Madiun)
13. KH Sidiq
14. Sukadi (Toko Masyarakat)
15. R Charis Bogio (Wedono Kanigoro)
16. KH Barokah Fachrudin (ulama)
17. Maidi Marto Disomo (Agen Polisi)


Di Depan prasasti ukiran nama-nama korban juga terdapat sumur tempat pembuangan korban keganasan PKI yang telah ditutup dan dibuat relief korban-korban di atasnya.


Pendopo di area Monument Kresek merupakan bekas rumah penduduk / warga yang dijadikan markas PKI sebagai ajang pembantaian para korban keganasan PKI.

Demikianlah tadi sekilas perjalanan kami mengunjungi Monumen Kresek Madiun, terlepas dari pro dan kontra tentang PKI, mudah-mudahan kita bisa mengambil pembelajaran positif dari peristiwa ini.














Tidak ada komentar: