Rabu, 14 Agustus 2013

PLTA SIMAN




      SEJARAH PLTA SIMAN
Pusat Listrik Tenaga Air Siman (PLTA Siman) dibangunan sejak zaman penjajahan Belanda. PLTA Siman berdiri sekitar tahun 1930 yang merupakan rangkaian terakhir unit pembangkit tenaga listrik yang menggunakan aliran kali konto sebagai sumber energi air untuk membangkitkan tenaga listrik. Pada tahun 1933 PLTA Siaman mulai beroperasi dengan menggunakan 3 unit turbin generator.
               Pada tahun 1942 sampai dengan tahun 1945 PLTA Siman dan semua perusahaan listrik di Indonesia direbut dan dikuasai penjajahan Jepang. Setelah terusirnya penjajahan Jepang pada tahun 1945, maka perusahaan listrik di Indonesia diambil alih oleh Negara Kekuasaan Republik Indonesia dengan nama “ Jawatan Listrik dan Gas Indonesia”.
               Pada tahun 1949 tentara Belanda (KNIL) datang lagi ke Indonesia untuk merebut PLTA Siman, dalam hal ini Belanda berusaha keras untuk bisa menguasai kembali PLTA Siman, namun rakyat Indonesia tidak rela, sehingga terjadi pertempuran sengit dengan perlawanan yang sangat gigih dan rakyat pada waktu iti dipimpin oleh Letda Sugiarto. Karena bala tentara Belanda didukung oleh satuan dan pesawat tempur, maka dengan mudah PLTA Siman dapat dikuasai. Akibat dari pertempuran tersebut, maka pengoperasian PLTA Siman terhenti dengan hancurnya unit pembangkit nomor dua (unit ll).


            Pada pertengahan tahun 1949 Belanda mulai terhimpit dan terjadilah gencatan senjata yang pada akhirnya Belanda mengakui Kedaulatan Republik Indonesia. Kemudian pada tahun yang sama, tepatnya bulan November diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang isinya antara lain kerjasama antara Indonesia dan Belanda. Maka dilaksanakan KMB tersebut pihak Belanda mulai memperbaiki mesin-mesin unit pembangkit Siman yang rusak dengan mengambil suku cadang dari PLTA yang lain dan pada tahun 1956 unit ll dapat beroperasi lagi sampai dengan sekarang.
             PLTA SIMAN sendiri memiliki tiga unit pembangkit listrik dengan kapasitas daya masing-masing 3,6MW, dan merupakan type PLTA yang menggunakan Turbin type Fancis vertikal, dengan tinggi jatuh (Head) 104M yang bekerja pada  putaran nominal 600 rpm.

KISAH YANG HANYA BISA DIDAPATKAN SECARA TURUN TEMURUN TENTANG PLTA SIMAN (dan hanya di blog ini, kalo ada di blog lain bisa di pastikan hasil copas dari sini) 
1.
Bagi sebagian orang yang mengetahui kondisi geografis PLTA SIMAN mungkin akan bertanya - tanya.. Kenapa kok namanya PLTA SIMAN, bukan PLTA PONDOK AGUNG, ATAU PLTA KASEMBON? 
Memang PLTA SIMAN secara geografis terletak di desa Pondok Agung, kecamatan Kasembon, kabupaten Malang. 
Sedangkan Siman sendiri adalah nama desa yang terletak di sebelah barat desa Pondok Agung, terpisah oleh aliran Sungai Konto. dan desa Siman ini secara geografis sudah masuk kecamatan Kepung, kabupaten Kediri. 

Untuk menjawab rasa penasaran ini saya sempat mencari literatur - literatur yang ada di PLTA SIMAN, tapi sayang hasilnya nihil, saya pun mencoba bertanya pada karyawan PLTA SIMAN yang sudah senior Tapi hasilnya tetep saja nihil. Hingga suatu ketika saya berkesempatan berjumpa dengan seorang kakek yang sudah sangat sepuh. 
Pada kesempatan tersebut saya mendapat penjelasan bahwa dulu awalnya PLTA SIMAN rencana pendiriannya berada di dusun Selis, Desa SIMAN, kecamatan Kepung, kabupaten Kediri. Oleh karena itu, akta pendirian, Beserta  dokumen - dokumennya tertulis atas nama PLTA SIMAN, Namun Setelah dilakukan kajian ulang ternyata jika lokasi PLTA berada di desa SIMAN tinggi jatuh atau head yang didapat kurang maksimal, posisi head akan berada pada posisi maksimal jika PLTA posisinya berada di desa Pondok Agung. (Saya sendiri belum bisa membayangkan bagaimana kondisi geografis PLTA SIMAN pada waktu sekitar tahun 1920 an, kisaran tahun dimana proyek pembangunan PLTA SIMAN mulai dikerjakan.)

 Setelah melalui perbagai macam pertimbangan teknik akhirnya diputuskan pembangunannya Proyek PLTA SIMAN lokasinya di pindah dari desa SIMAN ke desa Pondok Agung, kecamatan Kasembon.
Terkait dokumen - dokumen dan akta pendirian yang sudah terlanjur atas nama PLTA SIMAN diurus belakangan hari saja yang penting pembangunan pembangkit bisa segera di selesaikan. Dari situ didapatlah nama PLTA SIMAN meskipun lokasinya di Desa Pondok Agung.
( katanya sihh...)

2.
Konon dahulu kala untuk drug tunnel (saluran air yang terpendam) PLTA SIMAN  masih belum memiliki saluran ventil di daerah Mbocok, saluran ventil adalah saluran udara yang digunakan sebagai pengaman drug tunnel pada saat pengosongan dan pengisian.
Saluran Ventil Mbocok di bangun ketika ada insiden saat awal2 pengosongan saluran drug tunnel dan pipa pesat, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan.
Konon katanya saat pengosongan pipa pesat jadi vacum dan " kempet " bahkan Kabarnya  sampek menghisap beberapa  tenaga kerjanya ketika expantion joint daerah Kaliceleng tak sanggup menahan dan kebetulan ada beberapa karyawan yang sedang bertugas di daerah situ. (katanya sih).

3.
Nama - nama Tim mekanik PLTA SIMAN dari tahun ke tahun yang berhasil saya catat berdasarkan  penuturan dari mulut ke mulut..
Bapak Suwali,
Bisa dikatakan dialah nama paling awal yang berhasil saya catat,  seorang master dan pakarnya mekanik PLTA SIMAN, tapi sayang sekitar tahun 1966 dia terkena fitnah, masuk screnning karena dituduh anggota partai Komunis,  dia ditangkap dan dipenjarahkan di pulau Biak sampai tahun 1983.

Bapak Suharto, Bapak Misni, Bapak Widyo Leksono..
Divisi Pemeliharaan Pembangkit PLTA SIMAN dan PLTA MENDALAN bagian mekanik,  waktu PLTA SELOREJO belum lahir untuk tim Pemeliharaan PLTA SIMAN dan PLTA MENDALAN menjadi satu tim, dan  sehari - hari berkedukan di PLTA MENDALAN.

Bapak Saidi, Bpk Yusuf Sukirman,
Tim Pemeliharaan mekanik, posisi kedudukannya sudah di PLTA SIMAN.

Bapak Sugeng Santoso, Bapak Mahfud, Bpk Subandi Giarto, Bpk Deot Kadarmanto
Beliau adalah tokoh - tokoh Pemeliharaan yang pernah menjadi Teknisi mekanik plta SIMAN, dan  sampai saat ini masih aktif, (kecuali bapak Deot yg memutuskan pensiun dini).  Cuma  posisi beliau bapak - bapak yang saya sebutkan di atas saat ini sudah berpindah posisi dan pindah unit pembangkit lain.

Bapak Tri Budi Daryanto.
Tim Pemeliharaan mekanik plta SIMAN yang masih aktif hingga saat ini.
(katanya sih...)





      PROSES PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)
sekedar Teori buat temen2 yang mau bikin makalah ato tugas tugas sekolah. 
Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada di alam ini, namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda dapat dimanfaatkan dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk memanfaatkannya. Memang untuk dapat menganbil manfaat dari energi yang terkandung pada suatu benda diperlukan adanya suatu proses perubahan atau
konversi energi terlebih dahulu sehingga dapat bermanfaat dan berdaya guna.
Panas merupakan suatu bentuk energi yang dimiliki atau terkandung pada bahan bakar seperti batubara atau minyak bumi. Namun energi yang terkandung pada bahan bakar tersebut baru akan berguna jika telah melalui proses perubahan atau konversi energi.
Salah satu bentuk energi yang sangat mudah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia pada zaman modern ini adalah energi listrik. Energi listrik ini sangat berguna bagi kehidupan manusia, mulai dari lingkungan rumah tangga sebagai alat penerangan, pompa, kipas angin, rice cooker,air condition,radio, televisi, computer, alat-alat hiburan, sampai di pabrik – pabrik dan industri, transportasi, kesehatan , pertanian, komunikasi dan berbagai bidang kehidupan lainnya tidak akan terlepas dari pemanfaatan tenaga listrik, maka pemanfaatannya menjadi sangat beragam dan jauh berguna, karena sebagai mana disebutkan diatas, energi listrik mempunyai kegunaan yang sangat besar pada berbagai bidang kehidupan.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan air sebegai penggerak Turbinnya. Pada dasarnya energi air yang dimanfaatkan tersebut adalah enrgi potensial, yaitu energi yang berdasarkan pada perbedaan ketinggian, energi tersebut akan timbul jika air mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Energi aliran air tersebut dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang dihubungkan dengan generator listrik. Putaran generator tersebut diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator kemudian ditransmisikan ke jaringan tegangan tinggi yang sebelumnya dilewatkan melalui trafo utama pembangkit guna menaikkan tegangan generator agar sama dengan tegangan Bus transmisi hingga akhirnya energi listrik bisa digunakan oleh konsumen.
Suatu PLTA dibangun pada suatu tempat yang mempunyai perbedaan ketinggian air antara bagian hulu sungai dengan hilirnya. Semakin besar beda ketinggiannya maka akan semakin besar energi listrik yang dapat dibangkitkan oleh plta tersebut. Terdapat perbedaan ketinggian yang lebih besar pada suatu PLTA biasanya dibuat waduk dengan cara membendung aliran sungai sehingga elevasi naik, waduk juga berfungsi untuk menampung dan menyimpan air sehingga dapat dimanfaatkan pada musim kemarau dimana aliran air di sungai tidak cukup untuk mengoperasikan PLTA.
Selanjutnya air yang tertampung pada waduk atau danau alam dialirkan melewati pintu pengambilan air (intake ) melewati saluran air. Saluran air yang mendatar tersebut dapat berupa saluran terbuka (open tunnel), maupun saluran tertutup (close tunnel), jika merupakan saluran tertutup disebut sebagai saluran tekan (headrace tunnel) selanjutnya dialirkan melalui pipa pesat (penstock). Sebelum melalui pipa pesat, air biasanya melewati bangunan yang disebut tangki pendatar (surge tank) yang berfungsi sebagai pengaman pipa pesat apabila terjadi perubahan tekanan secara tiba-tiba pada pipa pesat akibat beroperasinya katup utama( main valve), namun jika pipa pesat tidak terlalu panjang, maka tidak perlu tangki pendatar.
Setelah melewati pipa pesat, air masuk ke turbin air melalui katup utama yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air dari pipa pesat ke turbin. Air tersebut memutar sudu-sudu turbin (runner) dan kembali ke sungai melalui saluran pembuangan akhir (taillrace). Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan suatu generator sehingga generator ikut berputar dan menghasilkan energi listrik pada tegangan tertentu sesuai dengan kapsitas generatornya.Selanjutnya tegangan tersebut dinaikkan pada trafo utama (main transformer). Listrik yang telah dinaikkan tegangan oleh trafo utama tersebut disalurkan ke sistem interkoneksi tenaga listrik melalui suatu gardu induk (sub station).


Tidak ada komentar: